October 17, 2019

REVIEW DIFFUSER DAN ESSENTIAL OIL FAVORITKU

© Andini Wiyono

Atas ide Andri yang ingin supaya aku hidupnya lebih kalem alias tidak marah-marah mulu, apalagi bertambah galak, makan Andri pun membelikan aku alat aromaterapi beserta minyak esensial aromaterapinya. Hahaha. Karena menurut beberapa informasi yang kami baca, menghirup aromaterapi yang sesuai fungsinya bisa membuat badan rileks, otak tidak stress begitu. Yuk, kita ulik satu per satu mulai dari spesifikasi alat sampai ke minyak aromaterapi yang sekarang rutin kita gunakan ya!
Alat aromaterapi
Alat aromaterapi memiliki banyak jenis, yaitu lilin aromaterapi, nebulizer, ultrasonik diffuser, keramik aromaterapi, reed diffuser. Untuk melihat perbedaannya seperti apa, bisa lihat di sini yaa. Tapi kita lebih memilih ultrasonik diffuser karena dirasa lebih praktis tanpa perlu dinyalakan dengan api seperti pada lilin aromaterapi dan aman untuk digunakan rumah. Untuk merknya sendiri, kita memilih Ultransmit Diffuser Aromaterapi Dot warna putih, yang bisa dibeli di Ace Hardware.  Secara umum, diffuser memiliki wadah untuk menampung air di bagian dalamnya. Nah, kapasitas air ini berbeda untuk setiap diffuser ya. Punya pengaturan lampu dan durasi waktu tertentu.

Ultransmit Diffuser Aromaterapi Dot ini adalah pengharum ruangan yang mengusung teknologi ultrasonik untuk memberikan udara yang lebih baik. Secara perlahan gelombang ultrasonik pada Ultransmit diffuser akan mengurai kandungan minyak aromaterapi dari air. Selain sebagai pengharum ruangan, alat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai lampu tidur karena dilengkapi dengan fitur lampu LED yang memiliki beberapa pilihan warna cahaya yang bisa disesuaikan dengan keinginan. Detail spesifikasi sebagai berikut ya.
  • Daya : 12 Watt
  • Kapasitas air : 60 ml
  • Voltase : 24 volt
  • Dimensi produk : D. 12,5 cm x T. 13,75 cm
  • Memiliki pengaturan lampu
  • Memiliki pengaturan durasi penggunaan
  • Terdapat 12 LED dengan 3 warna (biru, merah, hijau) yang menyala bergantian

290159_1.jpg (1000×1000)
© ruparupa.com

Menurut kami, Ultransmit diffuser memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, bentuknya unik - bulat seperti robot - mengingatkan kami pada BB-8 pada film Star Wars, warna putih membuatnya terlihat minimalis. Diffuser ini memiliki 2 lapis penutup, yaitu penutup bagian dalam yang berbahan plastik sebagai tempat keluarnya uap dan penutup luar yang berbahan kaca. Bahan kaca ini cukup riskan untuk pecah, jadi ketika melepasnya dari badan diffuser harus diletakkan dengan hati-hati, soalnya takut pecah huhuhu. Untuk menggunakannya praktis kok. Pertama kabel listrik dipasangakan dengan baik, kemudian isi wadah air berbahan plastik yang terdapat di bagaian dalam diffuser maximal 60mL atau sampai air mencapai garis batasnya. Oya, diffuser ini dilengkapi dengan wadah ukur airnya juga loh. Nah, selanjutnya teteskan minyak aromaterapi sesuai petunjuk, dan nyalakan diffuser dengan menekan tombol on/off-nya. Voila, nyala deh!

Ketika nyala dan berfungsi, ditandai dengan keluarnya uap dan tercium aroma dari minyak aromaterapinya. Lampu yang nyala bisa berganti warna atau bisa juga kita memilih warna yang kita sukai dengan memencet tombol lampu. Kita bisa memilih pengaturan waktu keluarnya uap pada diffuser setiap 30 detik sekali atau tanpa 30 detik sekali, alias selalu keluar terus-menerus dengan memencet tombol pengaturan waktu. Kalau kita memilih waktu keluar mist setiap 30 detik sekali, artinya setiap 30 detik akan berhenti dan keluar uapnya secara bergantian, dan ini bisa memperpanjang waktu nyala diffuser, bisa sampai 6-7 jam loh. Kalau tidak memilih pengaturan 30 detik sekali, maka nyala diffuser sampai 3 jam saja. Nanti akan kita bahas ya, seberapa lama kita boleh terpapar dan menghirup aroma dari diffuser. Nah, yang nggak kalah oke, kita bisa menghentikan keluarnya uap dengan memencet tombol uap. Jadi lampu diffuser bisa tetap menyala tanpa mist harus menguap. Kalau kita hanya ingin menggunakan diffuser untuk melembabkan ruangan tanpa perlu menggunakan aromaterapi, cukup masukkan air sesuai volume dan nyalakan diffuser tanpa meneteskan minyak aromaterapinya. Cukup multifungsi, kan?

290159_2.jpg (360×360)
© ruparupa.com

Untuk perawatannya sendiri, aku mengusahakan selalu mengeringkan sisa air dalam wadah dengan lap bersih yang lembut atau pun dengan tisu tanpa dibilas. Namun, menurut pengalaman ku ada penggunaan minyak aromaterapi yang meninggalkan kerak putih pada wadah plastiknya, mungkin ini disebut sebagai korosi ya(?). Sehingga perlu dibilas dan sedikit dikerok dengan kain secara perlahan sampai bersih. Pernah juga mist tidak keluar dari saluran keluarnya mist, ternyata hal tersebut disebabkan oleh tersumbatnya saluran oleh kerak putih yang terbentuk. Jadi, memang diffuser ini perlu dibersihkan secara reguler untuk mencegah hal yang sama terulang kembali.

Minyak esensial aromaterapi
Aromaterapi terdiri atas menggunakan dua kata yaitu "aroma" dan "terapi", sehingga aromaterapi merupakan salah satu terapi alternatif dengan cara menghirup aroma yang keluar dari suatu zat tertentu, dalam hal ini adalah minyak esensial atau esential oil. Menurut tinjauan dr. Kevin Adrian di situs Alodokter, aromaterapi bekerja dengan cara merangsang saraf hidung dan otak. Ketika kita menghirup uap minyak esensial, aromanya akan memasuki rongga hidung lalu merangsang sistem saraf di otak yang berperan dalam pengaturan emosi. Aroma dari minyak esensial akan merangsang area hipotalamus di otak untuk memproduksi hormon serotonin yang dapat memperbaiki suasana hati. Tidak hanya itu, aromaterapi juga mampu merangsang sistem saraf yang mengatur detak jantung, tekanan darah, respon terhadap stres, dan pernapasan. Selengkapnya tentang minyak esensial bisa dibaca di sini yaa

Pertama kali membeli minyak aromaterapi dan belum tau apa-apa, aku membeli minyak aroma peppermint dari Neusense yang dibeli di Ace Hardware juga. Harganya Rp 30.000. Cukup murah, ya. Aromanya segar namun masih cenderung beraroma manis. Sempat repurchase sampai 3 kali, sampai akhirnya iseng beralih ke Nusaroma. Menemukan Nusaroma di sebuah artikel yang merekomendasikan aromaterapi buatan lokal yang patut dicoba. Nusaroma merupakan sebuah perusahaan yang telah berdiri sejak 2004 di Depok. Mereka menyediakan berbagai macam kebutuhan aromaterapi, mulai dari alat diffuser sampai minyak esensial. Setiap minyak esensial dari Nusaroma sudah memiliki Certificate of Analysis (COA) yang menunjukkan hasil uji ilmiah pada produk minyak esensial yang dipasarkan. COA ini dapat menunjukkan bahwa minyak mereka memiliki kualitas produk yang baik. Aku pun jadi makin yakin untuk mencoba minyak esensialnya. Karena kalau kualitas produksinya bagus, efek yang ditawarkan juga akan lebih terasa di tubuh, ya.


© Nusaroma, 2019


Awalnya mencoba minyak cajuput, kemudian karena sedang ada program pay day selanjutnya membeli peppermint dan lavender, lumayan deh dapat potongan Rp100.000 hihihi. Oya untuk harga normal minyak cajuputnya adalah Rp30.000, peppermint Rp78.500, dan french lavender organik Rp100.900 . Semuanya dalam kemasan 10mL, tapi mereka juga menjual dalam kemasan 20mL dan 50mL kok. Produk Nusaroma bisa didapatkan di tokopedia dan webnya, ya.

Minyak cajuput (Melaleuca cajuputi) suka aku pakai terutama ketika mulai flu atau pas udah flu bahkan sampai hidung mampet, alergi yang bikin bersin-bersin mulu, dan mulai nggak enak badan. Sesuai saran, aku teteskan 3 tetes cajuput ke dalam diffuser, kemudian aku hirup uapnya. Rasanya segar, hangat dan nyaman banget, sehingga nafasku jadi lebih enak. Apalagi kalau dinyalakan sebagai pengantar tidur, keesokan harinya badan dan nafas udah jadi lebih baik, loh. Keren! So, cajuputnya bisa mengatasi masalah pernafasan ku. Yang bikin lebih suka lagi, aromanya sama dengan minyak kayu putih dari Maluku yang aku gunakan di rumah. Huhuhu jadi kangen rumah deh. Jika dibandingkan dengan aroma eucalyptus, aroma cajuput ini lebih lembut aromanya dengan sedikit aroma herbal, sedangkan eucalyptus memiliki aroma yang lebih kuat. Eits, jangan salah paham ya, sejatinya cajuput dan eucalyptus itu berbeda jenis loh, walaupun sama-sama masuk dalam kelompok minyak kayu putih. Cajuput asli berasal dari Indonesia, sedangkan eucalyptus berasal dari Australia dan merupakan makanan dari hewan imut koala. 


© Charmaine Thomas, 2019

Minyak pepperrmint (Mentha piperita) merupakan favoritku karena aromanya segar dan strong. Manfaat yang pernah aku rasakan adalah sebagai penyegar udara kamar, mengurai mual, dan membangkitkan mood. Sedikit cerita ya, aku tinggal di rumah saudara ku, dimana sepupu ku suka merokok dan bau rokoknya masuk ke kamarku, karena ruang kerjanya berdekatan dengan kamarku. Aku pun nggak suka (banget) sama bau rokok yang bikin nafasku sesak. Jadi deh, setiap dia merokok, aku nyalakan diffuser dengan tetesan minyak peppermint. Efeknya? Efeknya adalah bau rokok menghilang, kamar ku jadi segar karena aroma peppermint, dan aku pun bisa bernafas lega lagi. Selain itu, aku juga pernah menjadikan peppermint sebagai penyelamat ku saat mual di kopaja hahaha. Well, terkadang kopaja selalu dipenuhi sama penumpang kan, supirnya juga kalau mengendarai suka kencang, ditambah lagi udara dan polusi jalanan juga masuk ke dalam kopaja, jadi deh suasana di kopaja jadi nggak enak karna kurang oksigen. Aku pun jadi berasa sesak dan mual. Untuk mengatasinya, aku teteskan peppermint di saputangan, kemudian aku hirup aromanya, atau bisa juga hirup langsung dari botolnya. Taraaa! Nafasku jadi segar lagi deh. Asik, kan? Memang peppermint ini termasuk minyak yang multifungsi loh. Nah, pepermint ini juga punya efek untuk membangkitkan mood aku yang suka turun, terutama kalau lagi butuh fokus dan konsentrasi penuh. Selain yang aku sebutkan berdasarkan pengalaman ku, manfaat lainnya bisa untuk meredakan alergi, sinus dan permasalahan pernafasan lainnya, serta menghilangkan nyeri. Peppermint ini memang termasuk minyak yang multifungsi ya.

© Unknown, 2010

Minyak lavender (Lavandula angustifolia) merupakan minyak dengan aroma bunga dan sweet (manis). Minyak lavender yang aku punya ini berjenis organik. Menurut Nusaroma, lavender organik ditanam secara organik 100% dan memiliki aroma yang lebih kuat dibandingkan bukan organik. Suka sama aromanya yang sweet dan masih cocok di aku. Manfaat yang pernah aku rasakan adalah aku jadi lebih rileks, apalagi kalau digunakan ketika mau tidur, dan tidur ku jadi pulas deh alias deep sleep hihihi. Selain digunakan melalui diffuser, aku juga suka meneteskan minyal lavender langsung ke bantal. Nah, minyak lavender juga aku ampuh untuk usir nyamuk-nyamuk nakal di kamar ku. Tergantung jumlah nyamuknya ya, kalau masih sedikit masih bisa teratasi, tapi kalau nyamuknya sudah banyak, keampuhan minyaknya jadi kurang ampuh. Oya, aku juga suka mencampurkan minyak lavender dengan peppermint, aroma segar dari peppermintnya dapat, aroma rileks dari lavendernya pun dapet. Happy deh!


© JLPC, 2012

Nextnya akan coba minyak aromaterapi untuk penggunaan topikal (kulit), tapi beli carrier oilnya dulu yaa. 😄

1 comment:

  1. Your explanation is Genetically Modified Mosquitoes release plan in Florida i explained this very well and also check Best Tips to do chest workouts with dumbbells, 9 facts You must know Please check my posts also if you really want to know. but your post is also the best.

    ReplyDelete