October 17, 2019

MINIMALISM TO BE

© Pinterest

Menjadi minimalis adalah bentuk dari long-term investment of life. Bagiku, menjadi minimalis tidak hanya diterapkan pada barang-barang yang kita punya, namun menjadi lebih mindful dalam hidup. Tulisan kali ini sebenarnya (sedikit) curcol tentang kehidupan aku yaaa 😂. Let's see, guys!


Kenapa aku ingin belajar dan menjadi seorang minimalis?
  • Aku tinggal di rumah yang banyak barang, sehingga membuatku "sesak" karena ruang gerak terbatas. Dimana-mana aku bisa melihat barang, entah itu rapi atau pun berantakan. Sejujurnya sih pengen banget bisa rapihin atau sekalian dibuang aja kalau emang udah nggak perlu, tapi sayangnya bukan milik pribadi. Terus jadinya bete karena selalu melihat kondisi rumah seperti itu. Sepertinya benar ya kata Marie Kondo, bahwa keadaan rumah bisa mempengaruhi kondisi psikologi seseorang.
  • Aku susah fokus dan tidak enjoy, apalagi live at the moment, karena merasa banyak distraksi. Jadi aku ingin bisa lebih fokus dalam hal apapun, termasuk ketika sholat, makan, dan do little things lainnya seperti saat bersih-bersih atau nyuci baju. Yap, untuk hal-hal sederhana itu aja aku tuh susah fokus. Aku ingin membuang atau minimal meninimalisr berbagai macam distraksi itu.
  • Aku ingin hidup lebih praktis, sehingga nggak terlalu banyak membuang tenaga yang nggak perlu dikeluarin.
  • Aku ingin hidup cukup, tanpa merasa berlebihan atau pun kekurangan. Selama ini seringnya merasa kurang. Kurang punya ini-itu, merasa nggak dapat ini-itu. Aku ingin merasa cukup akan kehidupan sendiri, dan nggak membanding-bandingkan standar hidup dengan orang lain.
  • Aku gampang terpicu emosinya saat melihat hal-hal negatif yang nggak berkenan di hati aku. Jadi super sensitif, sampai bisa ngomel-ngomel sendiri. 
  • Aku merasa harus tau segala informasi dan trend yang ada. Kelirunya, aku lebih banyak mencari informasi di media sosial yang belum jelas kebenarannya. Terpapar terlalu sering dengan media sosial sungguh membuat ku gampang terdistraksi.
  • Mungkin ini bisa dibilang level terparah ya, bahwa aku saking over thinking dan lack of control my emotions, dan susah untuk mengekspresikan emosi, aku sampai pernah jadi orang yang susah mengingat sesuatu dan jadi gampang lupa. Rasanya di otak ku tuh kosong, nggak ada ingatan apapun.
  • Akhirnya, aku pun berkata dalam hati "Kok aku begini, ya? Kok hidup ku, begini ya? Rasanya ada yang salah yaa". Dan, menarik (sebagian kecil) kesimpulan bahwa i lack emotional control of my live.

Apa saja distraksi yang aku rasakan?
  • Negative thought from my self
  • Negative comment from other
  • Not enjoy every process, so I always get to be rush
  • Terlalu penasaran dengan media sosial, terutama instagram
  • Gampang tergoda oleh produk dan akhirnya jadi belanja hal-hal yang nggak dibutuhkan

Bagaimana langkah menjadi minimalism untuk saat ini? 
Karena masih tinggal di rumah sodara, maka ....
  • Keep barang-barang secara rapi di lokasi tertentu, agar tidak tercampur dengan punya orang lain, gampang carinya jika dibutuhkan, gampang merawatnya, dan gampang mengemasnya jika nanti pindahan
  • Membersihkan barang-barang secara rutin, seperti mengelap, mengepel, mencuci
  • Meminimalis pikiran dari hal-hal negatif dan nggak penting
  • Live at the present. Fokus, enjoy, dan tidak terburu-buru
  • Belajar untuk tidak mendengarkan negative comment dari orang lain
  • Don't be corious about things at the socmed!
  • Mindful eating
  • Berfikir matang-matang sebelum belanja, jika tidak kebutuhan tidak usah beli
  • Try to zero-waste, agar nggak banyak sampah dan nggak bersih-bersih mulu. Bersih-bersih mulu itu ternyata bisa menguras tenaga dan emosiku.
Mungkin selama ini minimalis identik dengan hidup minim barang dan hanya punya barang yang benar-benar memberikan manfaat. Benar adanya, tapi bagiku itu adalah sebagain dari output hidup minimalis. Output besarnya adalah pada mindset dan gaya hidup yang dilakukan secara sedara (conscious living). Aku berfikir bahwa dengan belajar menjadi minimalis, bisa mengurangi berbagai macam distraksi yang ada, bisa hidup lebih damai dengan diri sendiri, dan lebih punya kontrol emosi terhadap diri sendiri. 

Jika kalian tertarik untuk sama-sama belajar tentang hidup minimalis, jangan ragu untuk sharing pendapat dan pengalaman kalian yaa. Oya, kalian juga bisa mengunjugi situs informatif untuk belajar minimalis di sini yaa https://www.healyourliving.com/. Website yang dikelola langsung sama Youhem, seorang prakitisi extreme minimalist, ini benar-benar membuka mata ku tentang manfaat hidup minimalis.

No comments:

Post a Comment