Di suatu jam makan siang, pengen banget membuat sambal sebagai teman makan. Tapi bosen juga kalau membuat sambal terasi lagi. Akhirnya scroling instagram dan menemukan sebuah postingan Mba @miunmiunan tentang bawal dabu-dabu. Awww sungguh menggoda!
Kemudian mengulik Google untuk cari tau resepnya. Ketemu deh resep sambal dabu-dabu ala Chef Arnold. Berhubung di rumah nggak ada daun ketumbar, sebagai gantinya aku menggunakan daun kemangi. Oya oya, karena nggak terlalu suka pedas, maka aku menggunakan cabai merah juga, nggak 100% cabai rawit. Nggak kuat, euy.
Yuk, langsung eksekusi!
Bahan-bahan:
- Cabai merah
- Cabai rawit
- Bawang merah, iris tipis
- Tomat merah, potong dadu
- Daun kemangi
- Air jeruk nipis
- Timun, potong dadu
- Garam, secukupnya
- Takarannya gimana? Sejujurnya ini nggak ada takarannya. Semuanya dikira-dikira aja 😂
- Irisan bawang merah dimasukkan ke dalam mangkuk berisi air, aduk-aduk, dan pastikan seluruh lapisan bawang terpisah. Sisihkan.
- Potongan tomat disisihkan dalam mangkuk terpisah dan taburi garam secukupnya. Menurut sumber, supaya jus atau air dalam tomat keluar dan rasanya menjadi lebih manis.
- Irisan cabai merah dan cabai rawit dijadikan satu dengan mangkuk tomat dan tambahkan sedikit garam.
- Daun kemangi dicincang halus, kemudian masukkan ke dalam mangkuk berisi tomat dan cabai. Terakhir masukkan air perasan jeruk nipis, aduk semuanya hingga merata.
- Sajikan bersama makanan kesayangan.
Kesan pertama makan sambal dabu-dabu ini adalah pedas dan segar, bercampur dengan rasa asam dan asin. Apalagi ketika dimakan bersama makanan utama. Wah, enak banget! Ditambah dengan tampilannya yang sangat berwarna. Membuat selera makan semakin bertambah.
Sambal dabu-dabu yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara ini sangat cocok dijadikan pelengkap makanan yang digoreng, seperti ikan goreg, ayam goreng, seafood, dan juga gorengan. Cara penyajiannya juga tidak dipisahkan dan tidak dicocol, namun langsung diletakkan atau dicampur dengan makanannya.
No comments:
Post a Comment